Perempuan Turut Awasi Pilkada, Bentuk Hak Asasi dan Tanggung Jawab
PONTIANAK – Perempuan berperan penting dalam demokrasi dan politik lokal dengan mendorong perempuan berperan lebih aktif dalam setiap pergerakan pengawasan pilkada di daerah.
“Sejauh pantauan Bawaslu Kalbar menjelang masa pencoblosan 27 November nanti, perempuan menunjukan antusias yang besar,” ungkap Yosef Harry Suyadi Koordinator Divisi Pencegahan,Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat menjawab wartawan pada kegiatan Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif yang mengangkat tema peran insan pers dan mahasiswa dalam pemilihan serentak kepala daerah tahun 2024 Kamis (20/11).
Dikatakannya, perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam peranannya ikut mengawasi pelaksanaan pilkada serentak dari tahapan awal hingga menjelang masa tenang dan masa coblos.
“Perempuan punya hak yang sama dengan laki-laki juga tanggung jawab yang sama di dalam mengawasi tiap tahapan pilkada,” jelas Yosef.
Penyetaraan hak- hak politik perempuan selalu menjadi perhatian. “Karena peran perempuan dalam ikut mengawasi juga merupakan salah satu hak asasi manusia,” tuturnya.
Partisipasi perempuan membantu menciptakan kebijakan yang lebih responsif terhadap isu sosial, yang menjadi inti demokrasi dan bersifat mutlak.
Salah satu narasumber yang tampil dalam sosialisasi tersebut Heriyanto menyebutkan perempuan tidak berbeda dengan laki-laki dalam perhelatan pilkada serentak 2024 karena juga mempunyai hak yang sama dalam memilih.
“Tidak ada bedanya sama sekali. Sudah bukan zamannya lagi membedakan hak dan kewajiban berdasarkan gender. Termasuk dalam keikutsertaan perempuan mengawasi pilkada serentak tahun 2024 ini,” tegasnya menjawab wartawan,
Heri panggilan akrabnya yang sehari- hari sebagai pimpinan redaksi Pontianak Post menyoroti peran dan tanggung jawab perempuan untuk berpartisipasi dalam pilkada, sama halnya dengan wartawati yang bertugas di lapangan.
Selain harus bersikap independen dan netral, selama menjalankan tugasnya seorang perempuan yang bekerja di dunia media pada bidang politik khususnya harus jujur, jeli dan responsif pada setiap peristiwa yang terjadi di lapangan. Tanggap terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat berkaitan dengan ikut serta mengawasi pilkada.
“Upayakan dalam setiap liputannya bertindak netral, sehingga menjadi contoh bagi perempuan lain pada perannya mengawasi pilkada yang jujur,” tuturnya.(lyn)