World Breastfeeding Week, AIMI Kalbar Tekankan Menyusui Tanggung Jawab Bersama
PONTIANAK – World Breastfeeding Week (WBW) atau biasa disebut Pekan Menyusui Dunia yang diperingati tanggal 1-7 Agustus, pada tahun ini mengusung tema ‘A shared Responsibility’ atau ‘Perlindungan Menyusui Tanggung Jawab Bersama’
“Tema tahun ini menunjukan bahwa untuk mendukung kesuksesan Ibu Menyusui, adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas ibu, tapi juga perlunya dukungan dari orang – orang sekitar ibu,” ungkap Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Kalbar, Aditya Galih Mastika.
Dia menjelaskan, yang dimaksud dengan orang-orang sekitar antara lain, ayah, nenek kakek, saudara, sahabat, tenaga kesehatan di tempat ibu melahirkan hingga memeriksakan kesehatan bayi, perusahaan atau Kantor ketika ibu kembali bekerja, hingga pemerintah selaku pemangku kebijakan. Pada dasarnya Ibu Menyusui dilindungi oleh peraturan, salah satunya UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan yang telah dengan jelas menyebutkan bahwa setiap bayi berhak untuk mendapatkan ASI Eksklusif sejak dilahirkan, dan semua pihak baik keluarga, pemerintah, dan masyarakat wajib untuk mendukung pemberian ASI Eksklusif secara penuh.
Maka dari itu, sudah saatnya setiap orang mengambil peran masing-masing untuk mendukung ibu menyusui di sekitar kita agar dapat menyusui dengan nyaman dan aman. Menurutnya, banyak hal simple yang dapat dilakukan.
“Seperti misalkan sosok Ayah yang turut membantu dalam pengasuhan bayi, membantu ibu merasa nyaman dan bahagia, atau sosok Teman yang selalu memberikan motivasi dan semangat positif kepada ibu menyusui, atau bisa juga perusahaan yang menyediakan fasilitas pojok laktasi bayi pegawai yang sedang menyusui untuk dapat memerah ASI-nya dengan nyaman dan aman,” ucapnya.
AIMI Kalbar sebagai supporting group, yang terdiri dari Konselor Menyusui dan para Ibu Menyusui, juga selalu siap membantu dan menerima keluh kesah serta masalah Menyusui yang dialami Ibu. Pihaknya memiliki layanan konseling yang dimana dapat membantu ibu mendapatkan informasi seputar menyusui, serta solusi untuk berbagai permasalahan menyusui.
“Walaupun di tengah pandemi ini layanan hospital visit dan home visit kami ditutup, namun kami tetap menerima konseling via online. Jika ada beberapa masalah menyusui yang perlu tindakan lebih lanjut, maka akan kami arahkan ke mitra kami yang merupama. tenaga kesehatan yang juga konselor menyusui,”
Dengan tema tahun ini, dia berharap ibu merasa lebih termotivasi dan lebih bersemangat untuk menyusui, karena didukung oleh orang-orang disekitarnya. Karena, salah satu faktor lancarnya menyusui adalah hormon Prolaktin yang dimana akan lebih optimal teraktifasi ketika disusui sesering mungkin, dan juga hormon Oksitoksin atau hormon cinta, yang dimana akan lebih lancar jika ibu merasa bahagia, rileks, dan nyaman.
“Maka dengan kontribusi semua pihak, tentunya kelancaran dan kesuksesan menyusui akan jauh lebih mudah terbentuk,” pungkasnya.